2012
Integrasi-interkoneksi merupakan upaya mempertemukan antara ilmu-ilmu agama (islam) dan ilmu ilmu umum (sainsteknologi dan sosial-humaniora).
Perkembangan ilmu pengetahuan pada abad pertengahan didominasi oleh ilmuilmu agama. Ilmu-ilmu umum termasuk ilmu matematika kurang berkembang karena tekanan dari ilmu-ilmu agama. Pada masa ini hubungan antara ilmuilmu agama dan ilmu-ilmu umum tidakharmonis.
Pada abad modern, tekanan dari ilmu-ilmu agama mulai berkurang bahkan hampir tidak ada. Berkurangnya/hilangnya tekanan ilmu-ilmu agama, menyebabkan berkembangnya ilmu-ilmu umum secara pesat. Tidak adanya sentuhan agama pada ilmu-ilmu umum, mengakibatkan ilmu-ilmu umum berkembang dengan mengabaikan norma-norma agama dan etika kemanusiaan.
Makalah Tanah Dalam Perspektif Islam
PENDAHULUAN
Tanah merupakan tempat kita berpijak dan menggantungkan kehidupan selama kita bernafas hingga akhir hidup kita. Tanah juga merupakan tempat bagi manusia untuk mencari makan dengan menanam tanaman yang dapat diolah sedemikian rupa guna kelangsungan hidup umat manusia. Selain itu tanah juga merupakan tempat kita untuk mendirikan rumah, bangunan, toko, perkantoran, jalan raya serta banyak hal lainnya. Oleh karena itu fungsi tanah bagi manusia sangatlah penting dan tidak dapat dianggap sebelah mata.
Tanah berfungsi sebagai faktor produksi yang sangat penting, sering disebut sebagai faktor produksi asal atau asli (original factor of production). Tanah merupakan asal muasal dari segala kegiatan produksi.
Pendekatan Pemaduan Islam dan Sains
Minggu, 25 November 2012 Dian Pratama Putra 2
Banyak sekali tokoh-tokoh yang berpendapat bagaimana cara mendekatkan dan memadukan islam dan sains agar keduanya bisa menyatu tidak mengalami benturan atau pertentangan. Berikut tokoh-tokoh dengan gagasan-gagasan mereka :
Hubungan Islam dan Sains
Jumat, 16 November 2012 Dian Pratama Putra 5
Hubungan Islam dan Sains tidak lepas dari kemajuan dan kemunduran sains dalam peradaban Islam. Umat Islam mulai mempelajari atau melakukan penafsiran ilmiah sejak generasi pertama sampai abad ke-lima hijriyah hingga menjadikan diri mereka sebagai pelopor Ilmu pengetahuan di seluruh penjuru dunia, umat Islam telah menjadi pelopor dalam research tentang alam, sekaligus sebagai masyarakat pertama dalam sejarah ilmu pengetahuan yang melakukan experimental science atau ilmu thabi’i berdasarkan percobaan yang kemudian berkembang menjadi applied science atau technology.
Strategi Pengembangan Sains dan Teknologi
Minggu, 04 November 2012 Dian Pratama Putra 0
Strategi pengembangan sains teknologi di dunia islam pada masa kini dan mendatang salah satunya adalah dengan cara Menciptaan paradigma baru tentang sains dan teknologi, paradigma yang dimaksud adalah cara pandang terhadap sains dan teknologi, studi sains dan teknologi menjadi bagian dari studi Islam (ontologi, epistemologi, dan aksiologi), paradigma ini tidak lagi memisahkan sains dan teknologi dalam posisi yang diametral dengan agama, tetapi sains-teknologi bagian dari agama.
1. Ontologi Sains dan Teknologi
Bahwa secara ontologis, untuk memahami Allah SWT, dapat dilakukan melalui ayat-ayat qauliyyah dan kauniyyah., lebih dari 750 ayat al-Qur’an membahas tentang fenomena alam
1. Ontologi Sains dan Teknologi
Bahwa secara ontologis, untuk memahami Allah SWT, dapat dilakukan melalui ayat-ayat qauliyyah dan kauniyyah., lebih dari 750 ayat al-Qur’an membahas tentang fenomena alam
Tipologi Hubungan Sains dan Agama
Sabtu, 03 November 2012 Dian Pratama Putra 0
Di akhir dasawarsa tahun 90-an, di Amerika Serikat dan Eropa Barat khususnya, berkembang diskusi tentang sains (ilmu pengetahuan) dan agama (kitab suci). Diskusi dimulai oleh Ian G. Barbour yang mengemukakan teori “Empat Tipologi Hubungan Sains (Ilmu Pengetahuan) dan Agama (Kitab Suci)”.
Puncak Konflik Agama dan Sains
Minggu, 14 Oktober 2012 Dian Pratama Putra Islam dan Sains 0
Agama dan sains adalah dua hal yang berperan penting dalam kehidupan manusia. Agama adalah semesta tempat tinggal manusia dimana manusia dapat menemukan makna dan inti dari kehidupan, sedangkan sains adalah sesuatu yang dapat mengurai dan menjelaskan keunikan dari alam semesta. Sekalipun antara keduanya memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, tidak berarti hubungan keduanya berjalan harmonis dan tanpa masalah. Hubungan antara keduanya pernah mengalami pasang surut. Sepanjang sejarah kehidupan, kita dapat menyaksikan bagaimana sains dan agama senantiasa "bertarung" untuk memperoleh simpati dan dukungan. Sains dan agama adalah dua wajah yang berbeda dan karena hal ini pulalah hubungan di antara keduanya lebih banyak diwarnai ketegangan ketimbang oleh semangat saling melengkapi dan menyempurnakan. Dalam prespektif agama, sains adalah produk dunia yang perlu dijauhi dan menjaga jarak karena akan merusak doktrin agama.
Pendekatan Hubungan Agama dengan Sains
Dian Pratama Putra Islam dan Sains 0
Pengertian Agama bagi orang merupakan suatu kepercayaan atau keyakinan yang nantinya akan menuntun umatnya kepada kebahagiaan, yang akan membawa kepada tempat keabadian atau yang disebut surga. Agama dan sains kadang sulit untuk berkembang bersama. Hal ini dapat terjadi karena konsep-konsep yang ada dalam agama dapat dipatahkan oleh konsep-konsep yang dapat dijelaskan secara jelas dan bukti-bukti yang nyata yaitu konsep yang bersumber dari ilmu pengetahuan dan sains.
Dampak Positif dan Negatif Paradigma Newton
Sejak saat itulah perkembangan ilmu pengetahuan beserta aplikasi teknologi dan industrialnya mengikuti konsep-konsep dasar Newton. Dan paradigma newton ini berkembang ke semua ilmu, termasuk dalam ilmu-ilmu sosial. Karena sifatnya yang deterministic dan mekanistik, linier, sehingga dalam pradigma Newtonian itu seolah-olah hanya ada satu solusi.
Sains Modern
Jumat, 12 Oktober 2012 Dian Pratama Putra 0
Para ahli sejarah sepakat bahwa sejarah perkembangan sains modern beserta aplikasi teknologi yang ada sekarang diawali oleh Newton (mekanika klasik). Sejak saat itulah perkembangan ilmu pengetahuan beserta aplikasi teknologi dan industrialnya mengikuti konsep-konsep dasar Newton. Maka lahirlah apa yang dikenal dengan sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai munculnya Newton paradigma atau paradigma Newtonian. Sesuai dengan konsep-konsep Newton, maka paradigma Newton ini bersifat mekanistik deterministic, yaitu apabila kondisi awal dari sesuatu dapat ditentukan terlebih dahulu secara benar dan akurat, maka kondisi berikutnya dapat diprediksi secara lebih benar dan akurat. Misalnya, kalau suatu kendaraan bergerak dengan kecepatan 60km. Perjam menempuh jarak 120km, maka kita dapat memprediksikan dia akan sampai ke tempat tujuan dalam waktu 2 jam.
Inilah paradigma Newtonian, dan paradigma ini berkembang ke semua ilmu, termasuk dalam ilmu-ilmu social. Karena sifatnya yang deterministic dan mekanistik, linier, sehingga dalam pradigma Newtonian itu seolah-olah hanya ada satu solusi.
Inilah paradigma Newtonian, dan paradigma ini berkembang ke semua ilmu, termasuk dalam ilmu-ilmu social. Karena sifatnya yang deterministic dan mekanistik, linier, sehingga dalam pradigma Newtonian itu seolah-olah hanya ada satu solusi.
Konflik Antara Agama dan Sains
Rabu, 10 Oktober 2012 Dian Pratama Putra 0
Konflik antara agama dan sains telah dimulai sejak abad 15, yakni ketika Galileo menentang teori geosentris (bumi merupakan pusat tata surya) yang dianut oleh gereja. Galileo dianggap mengingkari keyakinan agamanya (kristen) bahwa bumi adalah pusat edar tata surya, galileo meyakini bahwa paham heliosentrislah yang benar yakni matahari adalah pusat edar tata surya. Manusia tidak bisa menerima dua pandangan tersebut sekaligus, mereka harus memilih heliussentries yang merupakan pandangan sains ataukah geosentris yang merupakan pandangan Gereja (Agama). Jika memilih Heliossentris maka konsekwensinya akan dianggap murtad dan melawan agama, sedangkan jika memilih geosentris maka akan terjadi pengingkaran terhadap suatu kenyataan alamiah tentang alam semesta.
Historisitas Hubungan Agama dan Sains - Pengantar
Selasa, 09 Oktober 2012 Dian Pratama Putra 0
Sejarah hubungan antara agama dan sains bisa dilihat dari pemikiran-pemikiran yang dilakukan oleh para penemu-penemu di bidang sains yang menimbulkan pertentangan-pertentangan. pemikiran pertama yakni pada abad ke 15 yang dilakukan oleh Galileo yang membalik ide gereja bahwa bumi sebagai pusat tatasurya diganti menjadi bahwa mataharilah sebagai pusat tatasurya.
Kemudian pada abad ke 17 lahirlah Issac Newton yang membalik hukum gerak yang pernah dikemukakan oleh Arestoteles, Arestoteles mengatakan bahwa pada dasarnya benda-benda itu diam sehingga membutuhkan penggerak di luar dirinya, konsekwensi dari konsep ini maka memerlukan Tuhan sebagai penyebab pertama(caausa prima), Tuhan dalam pandangan Arestoteles masih mempunyai peranan.