Dampak Positif dan Negatif Paradigma Newton


Ketika Isac Newton membacakan bukunya yang berjudul Principiae philoshopiae matematica, di depan Royal Society of London, lebih dari 300 tahun yang lalu, yaitu pada abad ke-17, tepatnya pada tanggal 28 April 1686. Dampak paling besar terhadap perkembangan pemikiran ilmu pengetahuan ditimbukan oleh volume ketiga dari Principae tersebut yang berjudul The System of World, yang berisi hukum universal tentang gravitasi atau gaya tarik bumi. Namun, kalau kita lihat secara keseluruhan, buku Newton tersebut berisikan tentang berbagai hukum dasar tentang gerakan disertai dengan rumusan-rumusan yang jelas tentang beberapa konsep fundamental, seperti konsep tentang materi, massa atau berat dari materi, kecepatan, percepatan, inertia, dan sebagainya. Teori –teori yang termuat dalam buku Newton inilah yang kemudian dikenal dengan hukum-hukum dasar Mekanika Klasik.

Sejak saat itulah perkembangan ilmu pengetahuan beserta aplikasi teknologi dan industrialnya mengikuti konsep-konsep dasar Newton. Dan paradigma newton ini berkembang ke semua ilmu, termasuk dalam ilmu-ilmu sosial. Karena sifatnya yang deterministic dan mekanistik, linier, sehingga dalam pradigma Newtonian itu seolah-olah hanya ada satu solusi.

Paradigma Newtonian yang bersifat mekanistik-detrministik itu kemudian dapat memberikan dampak positif yakni mampu memacu timbulnya revolusi industri di Inggris pada abad ke-17, yaitu dimulai dengan ditemukannya mesin tenun, mesin cetak, yang kemudiam mejalar sampai ke daratan Eropa dan bahkan mencapai daratan Amerika. Revolusi industri inilah yang merupakan perwujudan dari aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang atas dasar paradigma Newtonian. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan paradigma ini mencapai kurun waktu 300 tahun sampai pada awal abad 20 ini. Jadi, mulai abad ke-17 paradigma Newtonian terus mendominasi sampai pada abad ke-20 ini. Sedangkan aplikasi industrialnya yang dimulai sejak revolusi industri berkembang melalui beberapa tahapan:
  1. Mekanisasi pada abad ke-17
  2. Energisasi pada abad ke-18, yaitu ditemukannya mesin uap, lalu timbul kapal uap, kereta api, motor uap, penumbuk gandum dengan mesin mesin uap
  3. Optimalisasi (abad ke-18-19)
  4. Otomatisasi, dengan munculnya mesin-mesin mobil, pesawat terbang, dan sebagainya pada abad 19 dan 20.
Dampak positif paradigma ini juga memberikan ilmu mengenai alam semesta ini yakni penciptaan alam semesta ini tidak terjadi dengan sendirinya, sesuai dengan agama (bahwa alam ini ada yang menciptakan).
demikian juga alam ini dapat diprediksi beberapa milyard tahun yang akan datang sesuai perhitungan waktu peluruhan neutron (inti atom) alam semesta ini akan hancur sehingga sesuai lagi dengan agama (bahwa alam semesta ini tidak kekal).

Sedangkan dampak negatif dari paradigma newton ini adalah dapat membentuk masyarakat yang sekularistik, dan mengabaikan nilai-nilai religiusitas (mengabaikan unsur Tuhan karena merasa dapat memprediksi apa yang akan terjadi). sesuai dengan teori newton bahwa apabila kondisi awal dari sesuatu dapat ditentukan terlebih dahulu secara benar dan akurat, maka kondisi berikutnya dapat diprediksi secara lebih benar dan akurat.

Posting Lebih Baru Posting Lama

Leave a Reply