Konflik Antara Agama dan Sains


Konflik antara agama dan sains telah dimulai sejak abad 15, yakni ketika Galileo menentang teori geosentris (bumi merupakan pusat tata surya) yang dianut oleh gereja. Galileo dianggap mengingkari keyakinan agamanya (kristen) bahwa bumi adalah pusat edar tata surya, galileo meyakini  bahwa paham heliosentrislah yang benar yakni matahari adalah pusat edar tata surya. Manusia tidak bisa menerima dua pandangan tersebut sekaligus, mereka harus memilih heliussentries yang merupakan pandangan sains ataukah geosentris yang merupakan pandangan Gereja (Agama). Jika memilih Heliossentris maka konsekwensinya akan dianggap murtad dan melawan agama, sedangkan jika memilih geosentris maka akan terjadi pengingkaran terhadap suatu kenyataan alamiah tentang alam semesta.

Perbedaan mendasar yang sangat terasa, seakan tidak dapat di damaikan. Agama berawal dari keyakinan dan resisten terhadap perubahan, bersandar pada keimanan dan dogmatis serta bersifat subyektif dan emosional, sedangkan sains berawal dari keraguan dan setiap saat bisa mengalami perubahan dan selalu menguji hipotesis dan teorinya melalui pengalaman maupun eksperimennya, serta bertumpu pada fakta yang diamati dan bersifat obyektif rasional.

“Kita harus menerima tafsir harfiah atas Al-Kitab jika ada teori ilmiah yang terbukti secara tak terbantahkan” kata Galileo yang dianggap melawan gereja (agama) saat itu. Ketaksesuaian agama dan sains berlanjut hingga masa sesudahnya (masa Newton / masa sains modern).

Newton menjelaskan mengapa semua planet mengelilingi matahari ? menurutnya semua planet bergerak dengan orbit ellips mengelilingi matahari sebagai akibat adanya dua gerakan yang tidak setara, pertama adalah gerakan lurus ketika tata surya terbentuk dan kedua adalah gerakan matahari akibat gaya berat. Dengan demikian Newtonpun membuktikan bahwa hukum yang sama mengenai benda-benda yang bergerak berlaku di mana-mana diseluruh alam semesta. Dengan demikian dia mengesampingkan kepercayaan abad pertengahan bahwa ada satu perangkat hukum untuk langit dan perangkat lain untuk bumi. Pandangan dunia heliossentris telah menemukan penegasan dan penjelasan finalnya. Ketika Newton telah membuktikan bahwa beberapa hukum alam berlaku dimana-mana diseluruh alam semesta,orang mungkin berfikir bahwa dengan cara itu dia akan merusak kepercayaan pada kekuasaan Tuhan. Namunketeguhan Newton sendiri tak pernah tergoyahkan,dia menganggap hukum alam sebagai bukti adanya Tuhan yang maha besar dan maha kuasa .

Posting Lebih Baru Posting Lama

Leave a Reply